Museum Batam Raja ali Haji
Museum Alun-Alun Raja Ali Haji yang terletak di kawasan strategis Batam Center, tepatnya di Alun-Alun Engku Putri, merupakan simbol kebangkitan kesadaran sejarah dan budaya lokal masyarakat Batam. Didirikan di atas bangunan bekas Astaka MTQ Nasional XXV tahun 2014, museum ini diresmikan pada tahun 2020 dan dinamai untuk menghormati tokoh sastra dan pahlawan nasional dari Melayu, Raja Ali Haji, yang berjasa besar dalam pengembangan bahasa Melayu—cikal bakal bahasa Indonesia.
Museum ini bukan hanya sebuah tempat menyimpan benda kuno, tetapi merupakan pusat edukasi publik yang merangkum perjalanan sejarah Batam dari masa Kesultanan Riau-Lingga, masa kolonial Belanda dan Jepang, hingga era kemerdekaan dan pembangunan modern di bawah kepemimpinan tokoh seperti B.J. Habibie. Dengan total 15 ruang pamer, museum ini menghadirkan narasi lengkap tentang Batam dari masa ke masa dalam bentuk artefak, dokumen, foto, dan media interaktif.
Arsitektur bangunan yang megah dan bernuansa Islam-Melayu menjadikannya daya tarik visual tersendiri, sekaligus mempertegas identitas budaya lokal. Selain itu, museum ini telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sertifikasi Tipe B, menandakan bahwa ia telah memenuhi standar nasional dalam pengelolaan dan pelestarian benda bersejarah.
Sebagai satu-satunya museum sejarah di Kota Batam, kehadiran Museum Raja Ali Haji memiliki nilai strategis dan simbolis yang besar. Ia menjadi ruang refleksi, pendidikan, dan inspirasi bagi generasi muda Batam untuk mengenal jati diri kota mereka yang selama ini lebih dikenal sebagai kawasan industri dan perdagangan. Dengan akses yang mudah, jam buka yang fleksibel, dan tiket masuk gratis, museum ini menjadi pilihan tepat bagi pelajar, wisatawan, dan masyarakat umum yang ingin memperkaya wawasan tentang perjalanan sejarah Batam dalam bingkai budaya Melayu yang kental.
Dengan demikian, Museum Raja Ali Haji bukan sekadar tempat wisata, melainkan wajah dari kesadaran kolektif untuk menjaga warisan sejarah Batam dan memperkenalkan identitas lokal kepada dunia.
Komentar
Posting Komentar